nusakini.com--Perekonomian dunia di tahun 2017 dan 2018 diperkirakan akan mengalami perbaikan pertumbuhan, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pembahasan ini didapat dalam forum the International Monetary and Financial Committee (IMFC), suatu komite di IMF yang terdiri dari Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari 189 negara.

"Ada hal yang bersifat positif dari pertemuan itu yaitu ekonomi tahun 2017 dan 2018 diperkirakan memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun tantangannya juga cukup besar," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Washington DC, Amerika Serikat pada Senin (24/04) waktu setempat.

• Ini Cara Kreatif Indonesia Mendanai SDGs
• Sri Mulyani Minta Pelaku Usaha Tidak Khawatirkan Naiknya Suhu Politik
• Menkeu: Perekonomian Indonesia 2019 Optimis Namun Harus Tetap Waspada
• Kunjungi Sangihe, Menkeu dan Menkominfo Uji Coba Jaringan Palapa Ring Tengah
• Pemerintah Optimis Namun Tetap Waspada Jalani Ekonomi 2019

Tantangan yang akan hadir berasal dari upaya proteksionisme perdagangan AS maupun geopolitik di berbagai negara di dunia. Kondisi ini ditambah lagi dengan ketidakpastian arah kebijakan negara-negara maju, terkait adanya pemilihan umum di negara-negara besar di Eropa. "Ini menciptakan suatu ketidakpastian. Oleh karena itu, dari pertemuan itu dibahas berbagai hal yang menyangkut bagaimana negara-negara harus melakukan kebijakan ekonomi untuk menjaga dirinya dari pengaruh global economy yang tidak pasti," katanya. (p/ab)

Namun di sisi lain, kerjasama dan koordinasi kebijakan antarnegara seharusnya dapat dilakukan. Ini ditujukan agar ekonomi dunia tetap dapat terjaga dan menjadi sehat. "Dengan demikian, ekonomi dari masing-masing negara juga makin sehat dan makin baik," ungkap Menkeu.